Friday 30 November 2012

Darah dan Keringat


Darah mengalir bukan air
keringat menguap bukan awan
pada tuhan jua berakhir
pantang syahid sebelum berjuang

Darah bukan sebarang darah
keringat bukan sebarang keringat
musuh ditempur tanpa arah
kurangnya senjata bukan penyekat

Darah itu sehabis merah
keringat tanpa wajah
seluruh tenaga juga dikerah
pertahan tidak untuk dijajah

Darah di sana sini
keringat juga tak berbaki
pahlawan tetap juga berbakti
walau tahu akan mati

Darah itu makin likat
keringat itu makin kering
berilah pertolongan wahai sahabat
buat mereka yang sedang pusing

Titisan darah terakhir
keringat itu sudah kering
bilakah ia akan berakhir?
Hidup bagaikan orang asing

Darah kering di tanah rata
keringat sudah berhujan
mereka ingin sebut merdeka
dalam sebuah negara yg aman 

yg tak terhantar #ZineUntukGaza

Thursday 29 November 2012

Mimpi : Kejutan


Pada waktu itu, aku sedang makan dengan beberapa rakan yang aku sudah lupa mana asalnya aku jumpa mereka. Kali itu kami makan di meja, sebelah rumahku sendiri. Seakan kenduri. Tiba tiba terlihat sebiji kereta memasuki laman. Tiga orang perempuan keluar. Dua daripadanya melihat aku dengan tersenyum sedang seorang lagi masih bersalam dengan ibu. “Aku kenal mereka?”, soal tetap dalam hati. Ya, aku kenal. Lalu jantung seakan ingin meletup. “Adakah itu dia?”. Akhirnya dia berpaling ke arahku dengan senyuman yang telah lama aku kenal.

Mimpi itu bagai nyata
hingga aku terkejut dan terjaga.
Harapan aku agar ia nyata
ia tetap hancur semua

Mimpi itu tidak terulang
selama mana kembali lelap
rasa rindu takkan hilang
hidup umpama dlm gelap

Tuhan
kembalikan dia ke dalam mimpi
agar dpt teruskan kembali
indah sungguh kita bersama
ingin di sana selamanya

Dunia itu hanya mimpi
takkan kekal selamanya
berpijaklah kau di bumi sendiri
itulah hidup yg sebenarnya

Wednesday 28 November 2012

BERMULA DARI KENANGAN


Sepi dunia waktu malam
Ingatkan aku pada halaman
Tempat kita berutus salam
Pada suatu hubungan ketentuan

Pada saudara sedarah sedaging
Takkan putus air dicincang
Rindu ini takkan pernah kurang
Hingga hancur isi dan tulang

Mencari teman sejati
Takkan dapat sehidup semati
Saudara dijaga dengan rapi
Peneman sampai akhir nanti

Hanya tuhan saja yang tahu
Akan rasa dalam hati
Biarkan darah mengalir lesu
Pada suatu yang kita taati

Korbankan saja harta dan nyawa
Agar kita tidak dipisahkan
Saudara tetap dlm jiwa
Pewaris hidup zaman ke zaman

Berdoalah kita pada tuhan
Agar persaudaraan tetap utuh
Adab budaya kita pertahankan
Agar kita tak mudah runtuh

Kata tuhan tak pernah dusta
Buat kita terus usaha
Kita kuat teguhkan keluarga
Terus maju pertahankan agama

Kata tuhan itu pasti
Harus kita ambil peduli
Saudara tetap kita pertahan
Supaya hidup makin aman

Ayuh, kukuhkann ukhwah!

#ZineUntukGaza

Monday 26 November 2012

Purnama yang Ditunggu


Terasa sejuk di luar sana
serasa terbang mencari kata
tubuh tetap terbaring sepi
mencari kata tenangkan diri

Rasa rindu tak pernah mati
pada purnama jauh meninggi
mana kau berselindung
tak tertahan diri menanggung

Purnama telah lama menghilang
jauh dalam awan yang hitam
tak mungkin dapat ku pandang
tertunggu tunggu tiap malam

Sunday 25 November 2012

Sesuatu


Kali itu aku berdiri di tepi pantai. Udaranya nyaman. Sudah lama aku tidak begini. Deru ombak yang menukul pantai telah bawa aku lari jauh. Sejauh pulau yang ada di hadapan, yang tak mampu aku sampai dgn hanya mengharungi laut terbentang luas. Angin bertiup bermain main menolak anak rambut. Semakin lama semakin kuat. Aku gagahkan diri, bertahan.


Telah lama aku ingin katakan. Ianya bagai batu yang keras, tak terluah. Hingga kini ia membeku bagai barah yang hanya sakitkan aku.

"Aku sukakan kau", hanya hati mampu bersuara. Mulut kejap tertutup.

"Aku sukakan kau", sedikit gerakan pada bibir.

"Aku sukakan kau", telinga aku dapat menangkap sedikit bunyi. masih perlahan.

"Aku sukakan kau!", akhirnya aku menjerit. Puas.

Walaupun tetap tiada kau di sisi..