Selamat Ulang Tahun, yang terlewat

Tentang masa, kita sering bicara tentangnya. Tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Tapi, apa kita tahu setepatnya tentang masa. Masa itu bergerak, tak pernah tetap dan tak pernah tepat. Apa sebetulnya masa sekarang. Adakah ia tepat dengan jam yang kau lihat sekarang? Adakah benar semalam adalah 24 jam yang lampau atau esok akan masuk tepat 24 jam akan datang.

Ingatan adalah sesuatu yang kita cipta di ruang masa. Setiap masa kita akan perbaharui ingatan. Sebenarnya, adakah kita tahu setepatnya bila kita mencipta ingatan? Adakah waktu kita bertemu mata adalah waktu yang tepat kenangan tercipta?

Kenangan, kita sering mahukan yang indah, membahagiakan. Bukan menafikan sesuatu duka tapi yang bahagia itu untuk dirai.

Masa adalah batasan waktu untuk melakukan segala. Kembali, masa adalah sesuatu yang bergerak tanpa henti, tanpa dapat dikawal. Waktu bahagia, benar, tak begitu lama. Waktunya rasa begitu pendek tapi saat bahagia, kita menginginkan masa yang lebih lama. Bagai mahu hentikan segala gerakan pada cakrawala dan hanya ada kita dalamnya yang masih mampu bergerak. Bercerita tentang kita, pada masa lampau, sekarang dan menjangkakan masa depan di bawah sinaran bintang dan bulan, meneliti kaki langit, dari tepian pantai atau puncak bukit. Kita akan bercerita hal-hal yang menggembirakan, tertawa sampai sudahnya atau bercerita kisah duka, menangis dan kembali ketawa akhirnya. Hingga suatu saat dunia kembali berputar dan kita masih mampu tersenyum lebar.

Sekarang, aku tertanya, adakah ini tepat waktunya. Sememangnya ianya sudah terlewat atau sudah jauh terlewat untuk mengucapkannya. Rasa seperti masih ada waktu untuk aku ucapkan, Selamat Ulang Tahun, yang terlewat.