Bertanya
ayam pada bulan,"mengapa kau tak muncul di siang hari?". Kecewa ayam
kerna tak mampu menikmati kecantikan bulan, seperti yang dia dengarkan daripada
pelbagai spesis nakturnal lain. Rasa ingin tahu buat dia ingin benar bertembung
dengan rupawan bernama bulan.
Bulan di
atas sana sering melihat ayam ketiduran bila sampai masanya. "Mengapa
tidak kau tunggu aku", bulan mengeluh resah. Diperhatikan saja ayam tanpa
kembali diperhatikan. Rasa sedih sering muncul tapi selalu terselindung antara
awan hitam. Kini, wajah purnama makin kelam.
Kokokan
pertama ayam di pagi hari, bulan mula hilangkan diri. Berulang ulang setiap
hari hingga pupusnya bumi ini.
2 comments:
ayam bukan sang punggok yang sanggup tunggu.
Jika sudah tidak ditakdirkan bersama, begitulah ceritanya :)
Post a Comment